PALEMBANG – Kehadiran revolusi industri 4.0 ditandai dengan otomasi dan ekonomi digital yang mana akan mengakibatkan pergeseran tren tenaga kerja yang tidak lagi bergantung pada tenaga manusia, tapi pada mesin. Demikian pula dampaknya pada sektor transportasi, otomatisasi menjadi hal yang tidak dapat terelakkan. Maka insan transportasi dituntut untuk meningkatkan skill dan kemampuannya agar dapat menyesuaikan keadaan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan hal ini saat memberikan sambutan pada Seminar dan Dialog Nasional Pengelolaan Sumber Daya Alam di Era Revolusi Industri 4.0 di Hotel Aryaduta, Palembang, Selasa (12/2).
“Kehadiran revolusi industri 4.0 ditandai dengan otomatisasi dan ekonomi digital yang mana akan mengakibatkan pergeseran tren tenaga kerja yang tidak lagi bergantung pada tenaga manusia, tapi pada mesin. Hal tersebut tentu akan memberikan tantangan tersendiri bagi negara kita, terlebih pergeseran tren membutuhkan tenaga kerja jenis middle-higher skilled, bukan lagi low-skilled labour, yang mana tenaga kerja masih menjadi PR kita sampai saat ini,†ujar Menhub.
Menhub menyebutkan perekonomian yang bertumpu pada sumber daya alam akan mudah bergejolak karena rentan terhadap fluktuasi harga. Karenanya dibutuhkan suatu inovasi untuk menggerakkan perekonomian negara. Menurutnya di era ini, tantangan sebuah negara untuk menjadi negara yang maju sudah bergeser, tidak lagi diukur dari jumlah sumber daya alam yang dimiliki, namun dari seberapa banyak jumlah inovasi yang mampu dihasilkan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Karenanya teknologi dan sumberdaya alam harus bisa berjalan beriringan.
“Kita harus memiliki teknologi yang canggih namun tetap mempertahankan sumber daya alam dan kearifan lokal. Sehingga sumber daya alam tersebut bukannya tergerus habis karena tereksploitasi teknologi, namun justru sebaliknya, teknologi dan sumber daya alam dapat melesat beriringan,†tuturnya.
Lebih lanjut Menhub menyebutkan untuk mencapai sumber daya yang berkelanjutan (sustainable resources) seperti yang diidam-idamkan, maka kapasitas sumber daya manusia harus ditingkatkan.
“Sumber daya alam dan sumber daya manusia harus berjalan beriringan, alam memerlukan manusia berilmu yang bijak. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, sumber daya manusia sebagian besar masih low-skilled labour. Padahal menurut penelitian McKinsey tahun 2017 lalu, tahun 2030 sebanyak 75 s.d. 375 juta pekerja di seluruh dunia akan terdampak proses otomatisasi dan digitalisasi yang sedang berlangsung,†sebutnya.