Sejak dimulainya rangkaian Haul Ke-213 Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary atau Datu Kelampayan pada Jum’at (7/6/2019) sampai dengan puncak acara haul dilaksanakan pada Senin (10/6/2019) Dishub Kabupaten Banjar menyiapkan rekayasa lalu lintas serta mengerahkan pasukan untuk melakukan pengamanan acara haul tersebut.
Adapun rangkaian acara tersebut dimulai Jum’at (7/6/2019) bertempat di ruang induk Masjid Tuhfaturragibin Desa Dalam Pagar Kecamatan Martapura Timur dengan acara pembacaan shalawat dan burdah serta tahlil atau nasyid.
Kemudian dilanjutkan pada Sabtu (8/6/2019) malam bertempat di kubah Datuk Kelampayan dengan acara maulid adzab, tahlil, sesudah acara dilanjutkan jamuan makan di aula Mushola Arraudhah Sekumpul. Begitupula pada Minggu (9/6/2019) malam juga digelar acara zikir.
Sedangkan puncak acara haul dilaksanakan pada Senin (10/6/2019) pagi di Masjid Tukhfaturraghibin Kampung Dalam Pagar, yang diikuti oleh puluhan ribu jamaah dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur serta sejumlah jamaah dari daerah lainnya. Sejak pagi pukul 07.00 Wita jamaah baik perorangan maupun secara kelompok menggunakan kendaraan roda dua, roda empat maupun menggunakan kelotok atau perahu, datang ke lokasi haul di Desa Dalam Pagar Ulu, Kecamatan Martapura Timur.
Prosesi puncak acara haul yang dimulai pukul 09.00 Wita berjalan aman, tertib dan lancar dikawal ratusan aparat keamanan dari Dishub Banjar, Polres Banjar dan unsur terkait lain yang saling bahu-membahu menjalankan tugasnya.
Peringatan haul yang dilaksanakan bertepatan dengan 6 Syawal 1440 Hijriah tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat pemerintahan di antaranya Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor dan Wakil Bupati Banjar, H Saidi Mansyur serta mantan Gubernur Kalsel, H Rudy Ariffin, Mantan Bupati Banjar, Pangeran H Khairul Saleh, Ketua DPRD Banjar H Rusli, Dandim 1006/Martapura, Letkol Arm Siswo Budiarto, para ulama, tokoh masyarakat serta pejabat lainnya.
Digelarnya Haul ke-213 ini menandakan kecintaan kepada ulama pengarang kitab Sabilal Muhtadin itu, dari generasi ke generasi dan juga dalam upaya meningkatkan rasa keimanan dan ketaqwaan kepada sang Maha Pencipta.