Menhub Ajak Generasi Muda Ciptakan Inovasi di Tengah Pandemi

315

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak generasi muda untuk menciptakan inovasi di masa pandemi dalam rangka memulihkan mendorong pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Menhub pada acara Lustrum XII Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Tahun 2020 dengan tema “Technology for Prosperity” yang diselenggarakan secara virtual.

“Sebagai inovator muda, saudara harus pandai melihat kesempatan dalam kondisi yang terhimpit ini. Kondisi ini sebetulnya dapat menjadi peluang bagi perusahaan startup untuk menawarkan dan mengembangkan usaha yang mampu menyelesaikan persoalan tersebut melalui pemanfaatan teknologi digital,” kata Menhub.

Dijelaskan Menhub dengan jumlah penduduk yang banyak, diukungan jaringan internet yang mumpuni, serta banyaknya generasi usia milenial, menjadikan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembangnya bisnis digital.

“Potensi ini akan mendukung berkembanganya e-commerce dan pengembangan ekonomi digital. Pandemi yang memaksa orang untuk tetap beraktivitas di rumah akan membuat perusahaan digital meroket,” katanya.

Terlebih saat ini pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah memberikan stimulus dan insentif untuk sektor usaha. Dimana Pemerintah telah mengalokasikan biaya penanganan Covid-19 sebesar Rp 695,2 Triliun dalam APBN untuk membiayai Kesehatan, Perlindungan Sosial, Insentif Usaha, UMKM, Pembiayaan Koorporasi serta Sektoral dan Pemda. PEN adalah suatu bukti bahwa pemerintah banyak memberikan suatu subsidi bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Hal ini dapat saudara manfaatkan. Oleh karenanya adanya PEN dari pemerintah ini seyogyanya bisa digunakan juga sebagai kail yang bermakna untuk masyarakat,” ucapnya.

Ditambahkan Menhub tidak cukup hanya dari pemerintah yang telah megeluarkan program PEN, agar start up bisa survive dalam kondisi seperti ini juga dibutuhkan sinergi dari pihak lain yaitu Sinergi pentahelix antara pemerintah, pebisnis, universitas, media, dan masyarakat.

You might also like More from author