PERHUBUNGAN – Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi pastikan bahwa untuk menjadikan Indonesia lebih baik dapat dilakukan dengan taat berlalulintas.
Hal tersebut disampaikannya pada Pekan Nasional Keselamatan Jalan tahun 2019 yang diawali dengan sepeda santai dari Andhang Pangrenan hingga GOR Satria Purwokerto, Ahad (6/10/2019).
“Kami sangat berharap kesadaran masyarakat dalam berlalulintas dapat ditingkatkan sehingga bisa berdampak kepada turunnya angka kecelakaan dan meningkatnya keselamatan berkendara bagi masyarakat Indonesia,†ujar Dirjen Budi.
Di Indonesia, kecelakaan lalu lintas merupakan pembunuh terbesar nomor dua dengan rata-rata jumlah orang meninggal karena kecelakaan lalu lintas setiap jam berkisar tiga sampai empat orang.
Dia terus mengingatkan, agar pengemudi dapat segera beristirahat bila merasa lelah atau mengantuk, karena lebih baik menyisihkan sedikit waktu untuk istirahat dibandingkan menanggung kerugian yang diakibatkan oleh kecelakaan.
“Keselamatan adalah suatu keharusan. Setiap berkendara dengan sepeda motor kita harus menggunakan helm, tidak membonceng lebih dari satu penumpang, dan tidak menggunakan telepon saat mengemudi, tidak meninggikan ego masing-masing,†tegasnya.
Dalam acara tersebut, Dirjen Budi juga menandatangani dua dokumen kerja sama terkait keselamatan.
Pertama, Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Ditjen Hubdat dengan Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen PAUD dan Dikmas Kemdikbud) tentang Pelaksanaan Program Keselamatan Transportasi Darat untuk Anak Usia Dini dan Masyarakat.
Kedua, Kesepakatan Bersama (MoU) antara Ditjen Hubdat dengan PT Astra International Tbk. tentang Aksi Keselamatan Lalu Lintas Jalan di Indonesia.
“Keselamatan lalu lintas adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya pemerintah, bukan hanya masyarakat, tapi semua pihak harus disiplin berlalulintas dan bekerjasama untuk membangun Indonesia yang lebih baik,†pungkas Dirjen Budi.