PERHUBUNGAN – Kementerian Perhubungan paparkan capaian kinerja selama lima tahun 2015-2019 di Jakarta, Sabtu (19/10/2019).
Hadir Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama seluruh pejabat eselon I di lingkungan Kemenhub.
“Kita berusaha keras mewujudkan Indonesia sentris dalam pembangunan infrastruktur transportasi,†ujar Menhub.
Tantangan yang paling besar kata dia adalah membuka isolasi-isolasi keterbatasan konektivitas di wilayah terdepan, terpencil, dan terluar (T3).
Dengan pembangunan infrastruktur di daerah-daerah, menurutnya meningkatkan konektivitas untuk mobilitas dan perpindahan orang dan barang.
“Angkutan massal sebuah keharusan dan ini masih menjadi tantangan Kemenhub untuk merealisasikan dengan baik,†katanya.
Pada sektor transportasi darat konsen pada pembangunan terminal, pengentasan Over Dimensi dan Over Load (ODOL), angkutan online, dan optimalisasi angkutan penyeberangan.
Di transportasi laut, Menhub bilang akan memodifikasi Tol Laut yang saat ini sudah ada 18 trayek, memanfaatkan kapal perintis lebih baik lagi, dan pembangunan kapal.
“Sektor Perhubungan udara pembangunan 15 bandara dan 10 diantaranya sudah diresmikan dan sisanya dalam progress,†ujar Menhub.
Dirjen Polana menambahkan bahwa pada ketepatan waktu penerbangan (on time performance/OTP) yang ditargetkan mencapai 88 persen..
“Saat ini sudah baik, rata-rata OTP maskapai sudah di angka 83 persen,†ungkap Polana.
Untuk perkeretaapian, selain fokus pada pembangunan kereta ringan (LRT), menurut Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, pihaknya telah membangun rel 853 kilometer dan merawat 623 dari target 750 km rel.
“Kami juga sudah membangun 775 stasiun dan merevitalisasi,†ujarnya.
Tahun depan ditargetkan akan memulai perjalanan lintas Makassar-Parepare yang didahului untuk angkutan logistik.
Menhub berharap pekerjaan rumah yang masih ada dalam perkembangannya dapat diselesaikan dan konektivitas semakin meningkat.