BEKASI – Suasana tangis haru dan bahagia mewarnai pelantikan Taruna muda STTD Bekasi, Jawa Barat, Senin (8/10/2018). Mulai yang sedih sampai tertawa bahagia terlihat di area pelantikan Taruna Muda Pola Pembibitan tahun 2018.
Banyak taruna yang tersenyum bahagia, karena saat ini adalah pertemuan pertama dengan keluarganya setelah sebulan lebih mengikuti proses diklat di kampus STTD. Selanjutnya mereka masih harus menjalani masa basis dan belum mendapatkan waktu pesiar sampai tiga bulan mendatang.
Banyak taruna tersenyum bangga dan kedua orang tua atau keluarganya datang menyaksikan pelanikan Taruna Muda ini. Mereka juga langsung memasangkan evolet dan atribut taruna STTD kepada putra putri tercinta.
Namun tidak sedikit yang menangis sedih karena di saat bahagia tersebut orang tua atau anggota keluarganya tidak bisa datang. Mereka itu umumnya adalah taruna dari luar Jawa seperti Aceh, Kalimantan sampai Papua. Karena berbagai alasan atau memang sudah tidak mempunyai orang tua, akhirnya momentum bahagia itu harus dilewatkan sendiri.
Seluruh Taruna Muda itu harus berpisah dengan keluarga dan mengikuti rangkaian diklat mulai madatukar dan kini masa basis di kampus. Mulai madatukar, masa perkenalan kampus sampai masa basis harus dijalani di kampus STTD Bekasi.
Pelantikan Taruna Muda STTD Bekasi diawali dengan penyematan evolet secara simbolis oleh Ketua STTD Suharto, ATD, M.Sc. Acara ini menjadi momentum langka karena disaksikan langsung seluruh taruna dan rang tuanya. Hadir pula para Kepala Daerah mitra STTD di seluruh Tanah Air.
Bagi empat taruna-taruna yang terpilih dari berbagai prodi di STTD, pemasangan epolet dilakukan Ketua STTD suharto, ATD, M.Sv sekaligus Inspektur Upacara Pelantikan Taruna Muda tahun 2018 itu. Selebihnya pemasangan epolet langsung dilakukam orang tua atau wali mereka.
Sebanyak 912 Taruna Muda STTD dilantik ditandai dengan pemasangan evolet taruna secara simbolis oleh Ketua STTD disaksikan para pejabat serta tamu undangan dari berbagai daerah Indonesia.
Satu momentum luar biasa dalam perjalanan seorang taruna di STTD. Apalagi, pemasangan epolet dilakukan langsung oleh orang nomor satu di kampus transportasi darat itu.
Dalam suarana gembira tersebut, ternyata tidak semua didampingi orang tua atau walinya. Akhirnya ada puluhan taruna yang tidak didampingi orang tau atau walinya. Bagi taruna program pembibitan pemasangan epolet taruna diwakili Kepala Daerah atau wakilnya yang datang.