Dinas Perhubungan Kab. Banjar Dukung Kepolisian Deklarasikan Anti HOAX

132

Pada dasarnya, pengertian Hoax itu diterjemahkan dari bahasa inggris yang punya arti berita bohong atau sebuah pembohongan yang disebarkan. Jadi dapat dikatakan bahwa Arti Hoax yakni ketidakbenaran suatu infomasi. Jika menelisik lebih jauh, kata ini perama kali ditemukan di buku Lynda Walsh berjudul “Sins Against Science” dimana perkiraan pertama kali muncul pada 1808.

Asal kata hoax, bahkan diyakini sudah ada beberapa ratus tahun sebelumnya yakni “hocus” dari mantra hocus pocus, frasa yang hampir serupa milik para pesulap “sim salabim”.

Sejarah Asal Usul Hoax

Pada buku “Museum of Hoaxes” milik Alexander Boase tercatat muncul hoax pertama yang terpublikasi adalah almanak (penanggalan) palsu dengan pembuatnya Isaac Bickerstaff alias Jonathan Swift tahun 1079. Ketika itu, ia meramalkan kematian astrolog John Partridge. Dan demi meyakinkan publik bahkan nekad membuat obituari palsu mengenai Partridge. Swift tenyata mengarang informasi tersebut untuk mempermalukannya di muka umum sampai tak berhenti membuat almanak astrologi selama 6 tahun usaia informasi hoax itu beredar.

Kemudian ada lagi, Edgar Allan Poe sang penyair beraliran romantik Amerika Serikat diduga pernah membuat enam hoax sepanjang hidupnya. Sebagai contohnya informasi dari hoaxes.org yang dikelola Boese. Bahkan ada salah satu hoax paling menakutkan yaitu ancaman asteroid akan menghantam bumi sehingga mengakibatkan kiamat. Namun kabar burung tersebut justru dibantah oleh NASA pada 2015 lalu karena menurut mereka potensi bahanya hanya 0,01% berdampak ke bumi selama 100 tahun ke depan.

“Kalau ada objek besar yang akan merusak pada September, tentu kami sudah bertindak sekarang,” kata Paul Chodas, Manajer Objek Dekat Bumi NASA, Paul Chodas, pada Agustus 2015 lalu seperti dilansir dari media antaranews.com.

Pun di negri tanah air, pihak kepolisian juga pernah melacak penyebar berita bohong terkait jumlah pekerja China yang mencapai puluhan juta orang. Faktanya, Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo justru membantah kabar jumlah pekerja dan menyatakan hanya ada 21 ribu saja.

Analisa Berita Hoax

Menurut riset yang dilakukan oleh buzzfeed.com bahwa berita palsu ternyata disukai oleh masyarakat. Buktinya mampu mendapatkan jumlah share sangat tinggi ke sosial media salah satunya facebook. Kalian bisa lihat grafik berikut saat periode kampanye menjelang pemilihan Presiden Amerika Serikat. Sebanyak 20 opini palsu dari situs maupun blog partisipan mampu menghasilkan 8,7 juta lebih reaksi, share dan komentar di facebook.

Sementara pada periode sama, 20 opini dari pemilihan situs atau berita terpercaya hanya menunjukkan 7,3 juta reaksi, share dan komentar facebook. Jadi, bisa dibilang informasi hoax mampu mengalahkan berita faktual yang pada umumnya dipublikasikan oleh Washington Post, CNN dan New York Times.

Patut diketahui juga, analisis tadi berfokus pada postingan paling atas dari dua kelompok penerbit dan tidak ada keterlibatan situs facebook secara total. Untuk melihat rincian tentang bagaimana mengidentifikasi setiap konten, silahkan lihat bagan dibawah ini.

Data menunjukkan secara terang-terangan berita palsu atau kabar Hoax mendapat respon cukup besar seperti cerita bahwa Hillary Clinton menjual senjata ke ISIS dan tipuan bahwa Paus mendukung Donald Trump hingga klaim hoax RuPaul saat mengatakan dia diraba-raba oleh Trump.

Sedangkan berita dari situs faktual malah mendapatkan respon lebih kecil sehingga CEO yang tidak lain adalah pemilik sosial media Facebook, Mark Zuckerberg pun pernah menerbitkan tulisan yang mengatakan “We have already launched work enabling our community to flag hoaxes and fake news, and there is more we can do here.” (kami meluncurkan pekerjaan untuk memungkinkan komunitas menandai adanya hoax dan berita palsu dan masih banyak lagi yang bisa kami lakukan disini)

Maka tak bisa dipungkiri, memerangi berita hoax itu tidaklah mudah. Bahkan di Indonesia sendiri informasi-informasi palsu kerap menyebar cepat hingga menjadi viral. Dan banyak pembaca justru ikut mengeshare ke jejaring sosial media meski belum pasti kebenaranya. Lebih aneh lagi, mereka gampang sekali percaya terhadap berita tersebut.

Cara Mengetahui Berita Hoax Dengan Mudah

Sebagaimana kita ketahui, membedakan berita hoax atau tidak itu cukup sulit mengingat artikel-artikel yang dibuat memang disengaja tersusun rapi. Supaya apa? Agar para pembaca mulai penasaran, mengikuti alur cerita sehingga termakan bujuk rayu dan ujung-ujungnya percaya dengan kehadiran berita-berita palsu.

Nah, jika kalian ingin belajar dalam mengetahui suatu kebenaran informasi, maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan seperti dilansir dari media resmi beritasemarang.net. Sebelumnya, materi ini diperoleh dari search engine terbesar di dunia, Google melalui pelatihan workshop agar setiap orang terutama jurnalis (sebagai perantara media) dapat memfilter antara berita asli dan hoax. Silahkan klik link berikut untuk mendowloadnya.

Diharapkan adanya hal ini dapat menerapkan langsung bagaimana mempelajari kevalidan suatu konten supaya kalian bisa memverifikasi kabar atau berita tersebut.

Cara Mengatasi Beredarnya Berita Hoax

Lalu bagaimana mengatasi kabar hoax yang sudah menyebar sebelumnya? Tenang saja, kalian tidak boleh panik apalagi ikut menyebarkan. Cobalah untuk berpikir jernih dan jauh lebih baik jika meneliti langsung informasi terkait sehingga nantinya bisa memberi penjelasan kepada publik mengenai kepalsuan suatu konten. Selengkapnya bisa dibaca tips trik dibawah ini.

1. Ingat! apapun berita di jejaring sosial media jangan pernah langsung percaya karena tidak semuanya benar

2. Baca sampai tuntas informasinya, kalo perlu carilah sumber lain sebagai pembanding. Jika memang sesuai fakta barulah kalian boleh menyerbakan ke jejaring sosmed, situs atau blog. Bukan kebalikanya, share dulu baru membaca beritanya.

3. Jangan mudah terprovokasi terhadap kemunculan suatu berita hoax. Bila tidak, kalian pun akan ikut melakukan hal yang sama.

4. Cross check selalu apapun informasi yang beredar di internet. Tujuanya, agar kalian paham manakah konten yang bersifat fakta atau tidak, mana yang memiliki manfaat atau tidak. Jadi, tidak langsung ditelan mentah-mentah!.

5. Mulai sekarang biasakan diri membaca berita dari situs kredibel dan terpercaya seperti Google News atau situs nasional resmi. Namun jangan sampai lupa untuk memilah-milahnya terlebih dulu supaya tidak ikut menyebarkan kabar hoax.

6. Laporkan setiap informasi yang cenderung bersifat negatif, mengarah ke kabar palsu maupun bernilai spam ke situs terkait. Dengan begitu, secara tidak langsung kalian dapat memutus rantai penyebaran informasi tersebut.

 7. Hindari hal-hal berbau mitos karena tidak mempunyai sumber yang kuat. Lebih baik, edukasi kepada publik supaya tidak gampang percaya dengan informasi tersebut.

Demikianlah penjelasan agak panjang  seputar Arti Hoax, Sejarah Dan Cara Mengatasinya. Semoga bermanfaat, lebih-lebih dapat mengaplikasikannya untuk menangkal berbagai macam kabar palsu yang menyebar di internet. Terima kasih.

Dan selalu menjadi harapan bagi kita semua agar selalu menjaga silahturahmi menghindari dan memberantas berita HOAX demi mewujudkan Kota Banjarbaru yang Aman dan Sejahtera.

*dikutip dari berbagai sumber

You might also like More from author